Laman

Senin, 07 Maret 2016





CARA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
Untuk memperoleh tanaman kelapa sawit yang berkualitas, salah satunya adalah dengan melaukan pembibitan yang benar. Karena proses pembibitan ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan poduksi dari tanaman kelapa sawit. Berikut adalah cara pembibitan kelapa sawit yang baik.
I. Persyaratan Benih
Benih yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang jelas dan berkualitas baik. Saat ini di Indonesia terdapat 6 (enam) produsen benih resmi dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatera (Lonsum), PT Socfin, PT Tunggal Yunus Estate, PT Dami Mas Sejahtera dan PT Bina Sawit Makmur.
Benih-benih yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses introduksi yang sedemikian rupa dan berulang-ulang sehingga menghasilkan kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya sepertiDelidura dan bapak Pisifera.
II. Pengecambahan Benih
1. Cara yang biasa dilakukan oleh PPKS Medan
a. Melepaskan tangkai buah dari spikeletnya.
b. Waktu pemeraman tandan buah dilakukan selama tiga hari dan sekali-sekali disiram air. Kemudian pisahkan buah dari tandannya dan diperam lagi selama tiga hari.
c. Proses yang dilakukan untuk memisahkan daging buah dari bijinya, buah dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Kemudian cuci biji yang dihasilkan dengan menggunakan air, setelah itu masukkan kedalam larutan Dithane M-45 0,2% selama tiga menit. Keringkan dan seleksi untuk memperoleh biji yang berukuran seragam.
d. Proses selanjutnya semua benih yang telah ditreatment disimpan di dalam suatu ruangan tertentu yang telah diatur bersuhu berkisar 27ºC dan kelembaban berkisar 60-70% sebelum dikecambahkan.
2. Cara lainnya
a. Melakukan perendaman biji dalam air selama 6 – 7 hari, penggantian air dilakukan secara rutin setiap hari, lalu rendam dalam larutan Dithane M - 45 0,2% selama lebih kurang dua menit, selanjutnya biji dikeringanginkan.
b. Biji yang telah selesai ditreatment dimasukkan kedalam kaleng pengecambahan dan ditempatkan dalam ruangan dengan temperatur berkisar 39ºC dan kelembaban berkisar 60 – 70% selama enampuluh hari. Selanjutnta setiap tujuh hari benih dikeringanginkan selama tiga menit.
c. Setelah enampuluh hari rendam benih dalam air sampai kadar air 20 – 30% dan dikeringanginkan lagi. Masukkan biji ke dalam larutan Dithane M – 45 0,2% selama lebih kurang dua menit.
d. Selanjutnya benih disimpan diruangan dengan suhu yang sudah diatur berkisar 27ºC. Setelah sepuluh hari benih berkecambah, pada hari ke 30 tidak digunakan lagi.
III. Teknik Pembibitan Benih Berkecambah
Secara umum terdapat dua teknik pembibitan yaitu cara dua tahap melalui dederan (prenursery) dan cara langsung tanpa dederan. Lahan pembibitan dibersihkan, diatur perataannya dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman. Ada beberapa model jarak tanam biji dipembibitan yaitu 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, 65 x 65 cm, 70 x 70 cm, 80 x 80 cm, 85 x 85 cm, 90 x 90 cm atau 100 x 100 cm dalam bentuk segitiga sama sisi. Kebutuhan bibit per hektar dapat diketahui berkisar antara 12.500 sampai 25.000 butir tergantung jarak tanam yang akan digunakan. Sebelumnya agar disiapkan dan disesuaikan segala persyaratan yang diperlukan seperti yang sudah disampaikan dalam gambaran umum persyaratan tumbuh dalam tulisan sebelumnya.
1. Cara tak langsung
a. Dederan
Kecambah dimasukkan ke dalam polybag 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm berisi 1,5 – 2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah di tanam dan dibenamkan sedalam dua cm. Tanah di polybag harus selalu terjaga kelembabannya. Simpan polybag dibedengan dengan diameter berkisar 120 cm. Setelah berumur 3 – 4 bulan dan berdaun emapat sampai lima helai bibit dipindahkan kemudian ditanam ke pembibitan.
b. Pembibitan
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polybag 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm setebal 0,1 mm yang berisi 15 – 30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah di dalam polybag sampai lembab. Polybagdisusun diatas lahan yang telah diratakan dan diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak seperti disebutkan diatas.
2. Cara langsung
Cara ini pada prinsipnya untuk melakukan penghematan terutama dalam hal penggunaan tenaga dan biaya. Kkecambah langsung ditanam di dalam polybag ukuran besar seperti pada cara pembibitan.
IV. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian
1. Tindakan pemeliharaan dilakukan pada bibit di dederan dan di pembibitan.
a. Penyiraman dilakukan dua kali sehari kecuali jika ada hujan lebih dari 7 – 8 mm. Kebutuhan air sekitar 2 liter untuk setiap polybag.
b. Gulma yang tumbuh dicabut atau disemprot dengan herbisida setiap tiga bulan. Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Pemulsaan adalah cara lain untuk mencegah gulma dengan cara menaburkan serasah di polybag sekaligus upaya mempertahankan kelembaban.
c. Proses penyeleksian bibit yang tumbuh abnormal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Proses seleksi dilakukan pada saat berumur 4 dan 9 bulan.
d. Pemupukan dilakukan berapa kali selama masa pembibitan, diberikan urea atau pupuk majemuk.
2. Pemberian pupuk di pembibitan
a. Umur bibit 4 – 5 minggu larutan urea 0,2%, 3 – 4 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
b. Umur bibit 6 – 7 larutan urea 0,2%, dosis 4 – 5 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
c. Umur bibit 8 – 16 minggu ; rustica 15.15.6.4 dosis 1 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
d. Umur bibit 17 – 20 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 5 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
e. Umur bibit 21 – 28 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 8 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
f. Umur bibit 29 – 40 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 15 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
g. Umur bibit 41 – 48 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 17 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
V. Pembiakan dengan Kultur Jaringan
Bahan pembiakan berupa sel akar biasa disebut sebagai metode Inggris dan sel daun biasa disebut sebagai metode Perancis. Metode ini mampu memperbanyak bibit tanaman dengan tingkat produksi tinggi dengan skala yang besar dan pertumbuhan tanaman seragam.
VI. Seleksi Bibit
Proses penyeleksian bibit dilakukan sebanyak dua kali yaitu penyeleksian di pembibitan pendahuluan/dederan dan pembibitan utama. Tanaman-tanaman yang tidak memenuhi standar kebutuhan seperti bentuknya yang abnormal dibuang, ciri-ciri :
a. Postur bibit terkulai
b. Postur bibit kerdil, tidak tumbuh sempurna
c. Postur bibit meninggi dan kaku
d. Terkena serangan penyakit
e. Bentuk anak daun tidak tumbuh sempurna
f. Anak daun tidak membelah dengan sempurna

Senin, 25 Januari 2016

CARA MERAWAT DAN MEMANGKAS TANAMAN CABE



 

  • Jika anda potong tanama cabai pada usia muda, maka hal itu akan mendorong tanaman untuk tumbuh lebih rimbun dan tinggi. Dengan melakukan pemangkasan ini, akan memperkuat dan menebalkan batang untuk membantu produksi buah lebih lebat kemudian hari. Saya sudah melihat banyak kasus bahwa produksi buah cabai jauh lebih lebat dengan cara membuat tanaman untuk fokus pada pembentukan akar dan cabang tambahan yang lebih banyak pada batang utama tanaman. Pemangkasan tanaman cabai ini sangat penting untuk memfokuskan energi tanaman pada pembentukan akar dan cabang. Meski pertumbuhan akan sedikit memakan waktu yang lebih lama karena tanaman akan menjalani fase vegetatif yang berkepanjangan sebelum akhir nya memasuki fase generatif, namun saya pastikan anda tidak akan kecewa dengan hasil nya. Tanaman akan tumbuh lebih kuat, lebih lebat, dan anda bisa mengatur kapan tanaman siap untuk dibuahkan.
  • Alasan tepat untuk memangkas tanaman cabai anda jika tanaman muda terserang berbagai penyaklit baik yang menular maupun yang tidak. Dengan pemangkasan berat dan sedikit treatment maka tanaman muda anda akan kembali sehat dan tumbuh lebih subur lagi pada akhirnya. Pemangkasan juga mencegah suatu penyakit menular ke tanaman lain.
  • Yang perlu diperhatikan sebelum memangkas tanaman cabai anda adalah mengetahui karakter dan tipe jenis cabai anda dengan menanyakan pada penjual benih dimana anda membeli benih tersebut. Yang bisa dipangkas untuk menambah produksi adalah jenis Perennial Chili Plant, selain itu yakni Annual Chili sangat tidak disarankan untuk dipangkas karemna akan mengurangi hasil produksi. Berikut pedoman type pertumbuhan beberapa tanaman cabai yang perlu anda ketahui.
Perennials (Tumbuh Secara Menahun)

Annuals (Tumbuh Semusim)
Sudah jelas dengan type cabai yang anda miliki?? Jika sudah jelas maka mari simak cara pemangkasan cabai yang dilakukan sejkak awal tanam. simak uraian berikut.
Step 1;
Tanam benih cabai anda sebaik mungkin, bisa dengan cara organik maupun anorganik, dengan cara konvensional maupun hidroponik. Terserah anda pilih bagaimana caranya sesuai kemampuan anda. Tumbuhkan sampi hampir terlihat calon bunga, atau terlihat calon cabang Y pertama. Jangan lebih dari itu, sebab akan semakin berkepanjangan fase vegetatif tanaman cabai anda. Lalu bagaimana jika memangkas terlalu muda? Juga kurang baik, meski terlihat lebih efisien namun cabai yang jumlah daun nya masih sedikit tentu memiliki jumlah akar yang sedikit. Akibatnya setelah dipangkas maka pertumbuhan nya tidak sepesat tanaman yang sudah terlanjur memiliki jumlah akar banyak. Tanaman yang memiliki jumlah daun banyak dan lebatr maka akan memunculkan tunas yang vigor dan sangat cepat bertumbuh. Jadi pastikan dipangkas dalam keadaan seperti gambar dibawah ini.


Step 2;
Potong ujung tanaman dan sisakan sekitar 10 cm dari pangkal tanaman, atau sekitar 9-10 daun.


Kemudian buang juga daun-daun yang berada di bagian paling atas dan bawah untuk memudahkan tunas baru untuk tumbuh dan terkena matahari langsung. Sisakan sekitar 3-5 lembar daun untuk tetap melakukan proses fotosintesis agar tanaman tetap tumbuh.


Setelah semua selesai dipangkas begini penampakan nya:


Dari ketiak daun yang dipotong tersebut nanti akan tumbuh cabang atau tunas baru sebagai ranting yang akan membawa banyak buah dan pertahankan 4-6 cabang yang paling bagus saja. Dicabang-cabang itu juga nanti akan keluar banyak bunga dan buah.
Setelah proses pemangkasan selesai, rawat dengan memberikan pemupukan dengan pupuk dominan N untuk mempercepat pertumbuhan tunas baru. Taruh di tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung tanpa naungan untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Jika diperlukan maka sekaligus pindah ke dalam pot yang lebih besar untuk menopang pertumbuhan akar yang secara pesat akan tumbuh setelah dilakukan pemangkasan.
Step 3;
Setelah sekitar 2 minggu maka beberapa tunas muda sudah mulai tumbuh di beberapa titik. Jika dirasa terlalu rimbun dengan membesarkan semua tunas tersebut maka buang beberapa tunas yang tidak bagus posisi dan pertumbuhan nya.


Lakukan pemangkasan daun tua yang tersisa juga biar makin fokus dengan pertumbuhan daun baru.


Tanaman akan secara otomatis merespon kekurangan jumlah daun dengan membentuk daun-daun baru pada pertumbuhan berikutnya, jadi jangan kuatir dengan keseluruhan proses ini, tanaman tidak akan mati, malah justru semakin kuat karena sambil menunggu fase generatif tanaman akan membentuk pula akar yang semakin mantap dan kokoh yang mampu menopang semua cabang yang tumbuh pada tanaman cabai anda.


Tempatkan tanaman yang sudah selesai di pangkas tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Rawat dengan menjaga kelembaban media dan pemupukan yang diperlukan.
Step 4;
Setelah beberapa minggu maka tanaman anda akan berubah menjadi lebih rimbun d engan batang yang nampak kokoh dengan banyak sekali cabang. Beberapa cabang sudah menunjukan bunga, inilah saat nya membuahkan. Ketika tanaman anda masuk fase generatif seperti ini maka hanya tinggal mengatur tunas yang tumbuh, jika terdapat bagian yang terlalu rimbun bisa dipangkas kembali cabangnya sampai tanaman anda memiliki tajuk sesuai yang diharapkan.


Semua proses diatas sudah saya tes dan memberikan hasil positif pada 2014 yang lalu. Berikut hasil yang sudah saya praktikan dengan tutorial diatas:


Bagaimana? Tertarik untuk mencobnya? Jika artikel ini menarik, maka silahkan dibagikan agar semakin banyak yang mencobanya.